Begini Cara Menerapkan Bisnis Developer Properti Tanpa Bank

Begini Cara Menerapkan Bisnis Developer Properti Tanpa Bank

Anda mengembangkan sebuah proyek properti tanpa bank? Syarat utama adalah Anda harus punya modal untuk memulai mengerjakan proyek tersebut.

Dibutuhkan modal karena Anda tak bisa minta bantuan dari bank, baik dalam bentuk kredit pemilikan lahan (KPL) atau kredit kontruksi, kredit yasa griya (KYG) atau jenis kredit lainnya.

Terus dari mana sumber modalnya? Bisa dari modal sendiri, bisa juga modal dari orang lain. Mungkin modal dari teman, investor, saudara dan lain-lain.

Bagi developer properti pemula akan lebih baik berharap terlebih dahulu kepada orang-orang di sekitar untuk membantu permodalan proyek. Karena jika meminta orang lain untuk menjadi investor mereka akan melihat banyak hal sebelum setuju membiayai proyek Anda. Mereka akan melihat portofolio Anda, karakter, dan lain-lain.

Portofolio diperlukan karena tentu mereka ingin uangnya aman, dikelola dengan benar oleh orang yang berkompeten. Selain itu, tentunya mereka membutuhkan orang dengan karakter terpuji untuk mengelola uang mereka.

Itulah sebabnya Anda harus terlebih dahulu mendekati orang-orang yang kenal, apakah di lingkaran persaudaraan, pertemanan atau siapa pun yang tidak mungkin tidak percaya kepada Anda.

Dapat dukungan mereka maka jalan Anda untuk mendapatkan pemodal menjadi lebih mudah.

Berkaitan dengan orang-orang yang kita kenal untuk menjadi mitra investor, jejak rekam Anda sangat menentukan. Karena mereka adalah orang-orang yang berhubungan baik dengan Anda sejak dulu.

Jadi jika dulu Anda pernah berbuat tidak baik, mereka pasti tahu dan itu menjadi alasan yang cukup untuk menolak penawaran kerjasama dari Anda. 😀

Modal utama yang dibutuhkan untuk membeli lahan, karena merupakan bahan baku sebuah proyek properti. Sebelas dua belas dengan membuat kue, kita butuh tepung terigu, ya karena terigu adalah bahan dasar membuat kue. Begitu juga tanah merupakan bahan dasar dan utama untuk membangun sebuah proyek properti.

Jika Anda punya uang, itu mudah, tinggal beli tanahnya. Selesai. Tapi bagaimana jika Anda tidak punya uang untuk membeli lahan? Salah satu pilihan yang bisa Anda jalani adalah dengan menawarkan kerjasama lahan atau pembayaran tanah secara termin kepada pemilik lahan.

Intinya adalah dengan membayar uang muka atau tidak tanpa uang muka sama sekali, pemilik lahan bersedia menyerahkan tanahnya untuk dikelola menjadi proyek properti.

Butuh usaha lebih memang, dan semangat untuk berjuang menemukan pemilik lahan yang bersedia dengan skema kerjasama lahan atau pembayaran secara bertahap.

Karena pada umumnya orang yang sedang menjual tanah menginginkan mendapatkan uang pembelian tanahnya segera. Karena mungkin saja memang mereka sedang membutuhkan uang, itulah sebabnya ia menjual tanahnya.

Tetapi terdapat kesulitan orang-orang dalam mendapatkan pembeli tanah dalam luasan tertentu yang mau membayar tunai. Apalagi kondisi bisnis properti yang masih terseok-seok. Pilihannya adalah bersedia menerima cara pembayaran yang diajukan oleh pembeli, dengan tidak menerima tunai sekaligus.

Nah, ketika tanah dengan skema pembelian yang sesuai sudah ada, langkah selanjutnya adalah membuat perencanaan proyek, mengurus perijinan dan memulai pemasaran termasuk mengerjakan persiapan lahan.

Dan semua kegiatan itu membutuhkan biaya. Dari mana biayanya? Ini sumber biaya yang bisa Anda manfaatkan:

Strategi menjual pertama yang bisa Anda praktekkan adalah dengan cara menjual tunai. Pada saat memasarkan dengan menjual tunai ini tentu saja unitnya belum dibangun. Karena Anda menjual awal-awal sekali ketika baru saja mendapatkan deal dengan pemilik lahan.

Tujuan penjualan tunai ini adalah untuk mendapatkan uang masuk yang diperlukan untuk mengerjakan proyek. Apakah itu untuk mengurus perijinan, mengerjakan persiapan lahan dan lain-lain. Intinya dengan uang tunai yang didapatkan banyak yang bisa dilakukan.

Kenapa ada orang yang mau membeli tunai padahal unitnya belum ada? Karena kita memberikan kompensasi berupa potongan harga yang signifikan bagi mereka. Agar ketika rumahnya jadi mereka mendapatkan keuntungan jika ingin menjual lagi.

Atau merasa untung jika dibandingkan dengan tetangganya yang membeli dengan harga yang lebih mahal.

Yang harus diperhatikan adalah jadwal serah terima rumah yang harus diperhitungkan betul-betul, jangan sampai kita sebagai developer tidak memenuhi apa yang dijanjikan.

Untuk mengantisipasi hal ini, Anda harus membuat perjanjian serah terima unit lebih panjang. Misalnya dalam waktu 12 bulan sejak tanggal pembelian secara tunai.

Jika serah terima unit itu dalam jangka waktu 12 bulan, maka Anda hanya perlu mulai membangun di bulan ke sepuluh karena pembangunan rumah (misalnya satu lantai) bisa dikebut dalam waktu dua bulan.

Nah, jika kondisi itu terpenuhi Anda punya waktu 10 bulan untuk menggunakan uang pembelian dari konsumen yang membayar tunai. Maknyusss tho?

Penjualan dengan Cara Pembayaran Bertahap ke Developer

Strategi lain untuk mendapatkan modal bagi Anda adalah dengan menjual unit secara bertahap kepada konsumen. Besaran tahapan dan waktunya tergantung pada Anda. Tapi sebaiknya tidak terlalu lama. Yang paling ideal adalah tidak lebih dari 24 bulan supaya uang yang didapatkan cukup untuk memutar cash flow proyek.

Caranya adalah dengan membagi harga rumah sebanyak bulan tahapan. Jika disepakati 24 bulan maka harga rumah dibagi 24, itulah besar cicilan mereka ke developer.

Akan halnya jadwal serah terima, bisa Anda jadwalkan kapanpun tapi harus dihitung kemampuan Anda untuk membangun.

Yang paling baik adalah penyerahan rumahnya pada bulan ke 24 ketika cicilan sudah lunas. Tetapi mungkin ini terlalu lama bagi konsumen. Kurang menarik bagi mereka. Penyerahan dalam waktu 12 bulan sudah cukup ideal. Karena cicilan bulan kedua belas itu biasanya sudah cukup untuk membangun. Tergantung skema cicilan yang Anda terapkan pada konsumen Anda.

Contohnya jika rumah harga rumah 300 juta, maka pada bulan kedua belas sudah ada uang cicilan setengah dari harga jika sepakat lama cicilan adalah 24 bulan.

Dengan uang 150 juta itu sudah cukup untuk membangun unit. Paham ya sampai di sini?

Pembangunan Rumah Dimulai Setelah Uang Muka (DP) Lunas

Ini syarat yang harus dipenuhi jika ingin mengelola proyek properti dengan tanpa bank atau properti syariah. Pembangunan rumah dimulai ketika uang muka atau down payment (DP) sudah lunas dan cukup untuk membangun unit.

Jika untuk membangun rumah tipe sederhana, tipe 36 Anda butuh 72 juta maka dalam perjanjian dengan konsumen dicantumkan bahwa pembangunan unit rumah dimulai ketika DP sudah masuk minimal 72 juta ke developer.

Jika harga rumah 300 juta, DP sebesar itu tidak sampai 30% dari harga rumah.

Hal ini penting disetujui agar untuk membangun unit rumah kita tidak perlu mengambil biaya dari pos lain. Jadi masing-masing unit bisa membiayai dirinya sendiri. Sehingga kita sebagai developer lebih mudah dalam mengelola cash flow.

Skema-skema ini tidak cocok untuk konsumen perumahan subsidi, karena tentu saja konsumen perumahan subsidi akan kesulitan menyediakan uang muka sampai 72 juta atau 50 juta sebagai DP.

Perumahan Syariah di Bekasi

Perumahan Syariah di Bekasi

Perumahan Syariah di Bekasi

Bekasi adalah kota penyangga Ibukota Jakarta yang mengalami perkembangan sangat cepat. Dengan banyaknya pabrik dan kawasan industri di daerah Bekasi menciptakan pemukiman-pemukiman baru.

Tak ketinggalan perumahan atau hunian berkonsep syariah pun mulai marak di Bekasi mulai dari tahun 2014. Puncaknya di thaun 2017-2018 yang merupkan booming dari perumahan berkonsep syariah dalam transaksi jula belinya.

Berikut ini beberapa perumahan syariah di Bekasi yang mungkin cocok dengan Anda yang sedang mencari hunian syariah di area Bekasi :

1. Arnaya Village

Sebenarnya lokasi Arnaya Village ini secara administrasi masuk ke desa Bojong Kulur, kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Tetapi secara geografi lebih dekat ke kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Letaknya yang ‘terjepit’ kecamatan Jatiasih seperti semenanjung yang menjorok ke lautan. Sehingga sering kita dengar ungkapan bahwa Bojong Kulur itu wilayah Bogor rasa Bekasi.

rumah syariah bekasi
Arnaya Village

Terlepas dari istilah Bogor rasa Bekasi, lokasi Arnaya Village sangat strategis, dapat diakses mobil dari dua jalan raya. Yaitu jalan raya Bojong Kulur melalui jalan swadaya dan dari jalan raya Parpostel Jatiasih seberang SPBU Parpostel.

Sekitar Arnaya Village sudah banyak perumahan dan pemukiman, tapi udaranya masih cukup segar dan hijau karena masih banyak pohon dan lahan terbuka hijau.

Tak jauh dari Arnaya Village ada Ma’had Tahfizh Al Qur’an Abdullah Ibnu Mas’ud. Tempat yang tepat bagi putra-putri Anda untuk menjadi seorang Hafizh Qur’an, dengan ruang asrama dan ruang belajar yang nyaman. Pengajar yang berkompeten. Berada dalam lingkungan area Masjid Al Faidhi. Dan tentunya lokasinya yang hanya 100m dari Arnaya Village.

perumahan syariah bekasi

Akses Strategis

Akses ke pintu Tol Jatiasih sekitar 4km, dan dekat dengan berbagai fasilitas umum dan fasilitas sosial. Fasilitas pendidikan di sekitar yaitu SD Negeri 01, sekolah Dar El Salam Islamic School, Al Fajar Islamic School, Labschool Kaizen Islamic School.

Fasilitas kesehatan terdekat ada RS Kartika Husada dan RS Karya Medika. Pusat perbelanjaan terdekat yaitu Mal Kota Cinema, dan pasar tradisional serta banyak bertebaran ruko pusta komersial dan bisnis. Tak jauh juga ke Waterpark Villa Nusa Indah sebagai saran hiburan dan liburan bareng keluarga.

Desain Rumah Modern

Arnaya Village hadir dengan rumah type 50/72, satu lantai dengan total 18 unit. Tersisa 5 unit lagi dengan salah unitnya siap huni alaias ready stock. Dipatok di harga 600 juta an saja, bebas memilih skema pembayaran. Apakah mau cash keras yang tentunya akan mendapatkan diskon spesial yang menarik. Atau cash bertahap atau bahkan KPR, baik KPR ke developer langsung maupun KPR ke Bank Syariah.

rumah syariah di bekasi

Dengan desain modern kekinian, dan bisa custom bagian dalam. Sertifikat sudah pecah per kavling tentunya sebuah keuntungan bagi Anda, tak perlu khawatir dengan legalitas tanah dan rumah.

Karena tinggal 5 unit lagi, segera hubungi agen pemasaran kami di nomor WA 085900022019. Dapatkan penawaran spesial bagi Anda yang siap membeli dengan skema cash keras.

2. D’ Latifa Residence Wira Greenhill

Hunian Syariah di Bekasi berikutnya adalah D’Latifa Residence Wira Greenhill yang berlokasi di kelurahan Jatiluhur, kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Dapak diakses baik dari jalan raya Wibawa Mukti 2 melalui jl. H. Dehir maupun dari jalan raya Parpostel melalui jl H. Abih.

perumahan syariah di bekasi
D Latifa Greenhill Residence

Lokasi Strategis

Lokasinya di dalam komplek Wira Greenhill, hanya 3 unit dengan luas tanah 90m. Row jalan komplek 6 meter leluasa untuk dua mobil berpapasan. Sertifikat SHM sudah pecah per kavling dan IMB sudah ada. Terdapat pos Satpam, mushola dan taman bermain, dengan tingkat hunian yang sudah terisi 60%. Bebas banjir tentunya karena tanah berada di dataran yang tinggi dari sungai.

Akses strategis ke pintu tol Jatiasih yang berjarak hanya 4,5km. Masuk jl H. Abih dari jalan raya Parpostel Jatiasih hanya 750m. Dekat Kota Cinema Mall yang berjarak hanya 750 meter, sebagai pusat hiburan dan kuliner atau foodcourt di Jatiasih, Kota Bekasi.

rumah syariah bekasi

Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan

Beberapa fasilitas pendidikan atau sekolah yang tak jauh dari lokasi mulai dari tingkat PAUD hingga sekolah tingkat atas. Diantaranya PAUD Suka Asih, TK Sapta Pesona, SDN 1 dan 2 Jatiluhur, SD SMP dan SMA Ar Ridwan, Kutab Al Fatih Bekasi, SMPN 39 Bekasi, SMK Karya Mandiri, SMAN 16 Bekasi.

Layanan kesehatan di sekitar perumahan D’Latifa Residence diantaranya, Puskesmas Jatiluhur, Klinik Puri Nusapala, RS Mika Jatiasih, RS Kartika Husada.

rumah murah 2 lantai di bekasi
Rumah Murah 2 Lantai

Luas bangunan 60 meter (2 lantai) di atas lahan seluas 90 meter. Dengan 3 kamar tidur ( 2 kamar di atas dan 1 kamar di bawah) dan 2 kamar mandi serta carport. Desain bagian dlaam bisa custom sesuai kebutuhan Anda.

Segera hubungi agen pemasaran terbaik kami di nomor WA 085900022019. Ada diskon spesial bagi anda yang siap cash keras.

Itulah dua perumahan syariah di Bekasi yang kami rekomendasikan untuk menjadi pilihan bagi Anda yang sedang mencari rumah syariah di Bekasi.

Apa Itu Rumah Syariah

Apa Itu Rumah Syariah

Apa Itu Rumah Syariah?

Rumah Syariah mulai marak pada tahun sekitar 2014-2015, seiring dengan gencarnya kampanye anti riba waktu itu yang salah satunya diinisiasi oleh Grup Facebook Komunitas Riba Crisis Center.

Lalu setelahnya banyak komunitas-komunitas serupa yang mengusung kampanye yang sama yaitu anti riba.

Di dunia properti atau real estate pun terkena imbas dari kampanye anti riba ini. Dan justru di bidang proeprti inilah, kampanye anti riba yang terbilang cukup massif.

Sehingga muncul lah komunitas atau asosiasi seperti Developer Properti Syariah yang berbasis di Bogor. Yang terkenal dengan tagline #TanpaBank #TanpaRiba #TanpaDenda #TanpaSita #TanpaBIChecking #TanpaAkadBermasalah.

Dari sini lah muncul istilah rumah syariah yang merujuk kepada cara jual belinya atau transaksinya yang sesuai syariah. Yaitu tidak adanya Riba atau bunga dalam akad KPR/Kredit Pemilikan Rumah.

Jadi awalnya istilah rumah syariah ini untuk membedakan cara transaksi KPR nya yang berbeda dengan KPR bank konvensional. Dimana KPR Konvensional menerapkan bunga atau riba karena akadnya hutang piutang. Sedangkan KPR Syariah akadnya jual beli sehingga margin yang diambil insyaaAllah halal dan boleh.

Seiring pertumbuhan perumahan syariah karena permintaan yang tinggi, banyak developer konvensional yang hijrah ke sistem syariah. Dan ga sedikit juga developer baru bemrunculan mengusung konsep syariah.

Bahkan bukan hanya dari cara belinya/transaksinya saja. Melainkan dari bentuk rumah, desain interior, konsep cluster hingga membentuk lingkungan yang lebih Islami atau mendukung masyarakat yang lslami.

Semisal mendirikan Masjid atau rumah tahfiz bagi perumahan syariah yang cukup besar. Fasilitas umum dan fasilitas sosial yang mendukung kehidupan yang lebih Isalmi. Atau tidak melanggar syariat seperti berbaurnya laki dan perempuan yang bukan mahram.

apa itu rumah syariah

Bagaimana Cara Beli Rumah Syariah

Persyaratan unutk membeli rumah -kredit- secara syariah tidak beda jauh dengan KPR konvensional. Baik yang menggunakan KPR Bank Syariah atau pun yang KPR lansung ke developer tanpa bank.

Seperti KTP, KK, NPWP, Surat Keterangan Kerja, Surat Keterangan Karyawan Tetap/Pengusaha, Rekening Koran 3 bulan terakhir. Dan hal-hal bersifat administrasi lainnya jika dipersyaratkan.

Hanya perbedaannya jika yang KPR developer langsung tidak ada proses BI Checkin. Sedangkan jika menggunakan bank syariah, ada proses BI Checking.

Dengan demikian untuk skema KPR developer langsung tentunya lebih sederhana prosesnya.